Suatu hari saya mendengarkan penagjian. Dua hal yang akan menjadi sepasang sayap bagi kita dalam menyebrangi jembatan sirrathul mustaqim yakni amanah dan silaturahim. jembatan sirrathul mustaqim ialah jembatan yang akan dilalui umat manusia di yaumil akhir kelak. jembatan ini mempunyai lebar sehelai rambut dipotong menjadi tujuh bagian. Sedangkan dibawahnya terdapat jurang yang dalamnya 70.000 tahun untuk mencapai dasarnya. Dipastikan semua manusia akan melaluinya.
Banyak manusia yang akan menempuhnya dengan berbagai cara. Ada yang sambil merangkak dia melewatinya, ada juga yang berduyun-duyun, ada juga yang langsung jatuh ke dalam jurangnya begitu ia melangkahkan kakinya pertama kali. Namun, ada juga yang melewatinya dengan sangat cepat dan ada juga yang lambat. dan di sebelah kirinya adalah silaturahim yang akan menopangnya agar tidak jatuh dari sebelah kiri. Di sebelah kanannya adalah amanah yang diembannya yang akan menopangnya apabila hendak jatuh ke sebelah kanan. dan begitu dahsyatnya peristiwa itu. Hingga memberikana rasa haru kepada siapapun yang melihatnya.
Orang-orang yang melalaikan amanatnya dan bahkan menghianatinya, kelak ia akan diberi tanda dari belakangnya. Tanda itu seperti tiang yang menjulang tinggi sesuai dengan amanat yang dikhianatinya. hingga orang-orang pun melihat dan menertawakan serta mencemooh orang-orang yang diberi tanda itu. Namun, orang-orang yang baik dalam menjaga amanahnya juga menjaga silaturahim sesamanya dia akan memiliki penopang dan kendaraan yang cepat dalam menapaki jembatan itu.
Itulah silaturahim, hal yang mudah kita lupakan dan kita enggan untuk berbuatnya. Bahkan kita sering melalaikannya. Silaturahim umumnya dikenal dengan menyambung tali persaudaraan. Ibarat saudara ialah seseorang yang selalu bersama kita dalam keluarga dan tidak akan pernah putus hubungannya karena dikeluarkan dalam rahim yang sama. Ibu kita. maka orang yang dengan sengaja memutuskan tali silaturahim dapat dianalogikan seperti membunuh hal-hal yang berada dalam rahim ibu kita.
Mungkin diantara kita tanpa sadar memiliki pikiran seperti itu. ada baiknya beristighfar kepada Allah swt. Begitu istimewanya Allah swt menciptakan silaturahim hingga siapa saja yang dengan sengaja memutusnya adalah berdosa. Allah swt juga menjanjikan umur yang panjang bagi orang-orang yang tetap menjaga tali silaturahim.
Hal itu adalah benar adanya. Umur manusia sudah ditetapkan apakah besok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau jam ini juga kita menghadap-Nya. Tidak ada yang dapat mempercepatnya ataupun memperlambarnya ketika hal itu terjadi. Namun, yang dimaksud dengan memanjangkan umur adalah. seolah-olah kita hidup dalam dunia ini walaupun telah meninggal dunia. Hal ini karena orang-orang yang hidup setelahnya akan selalu mengenang dirinya karena kesehariannya. hal itu yang mungkin terjadi oleh nabi-nabi terdahulu yang menempuh beratus-ratus mil jauhnya hanya untuk mengunjungi saudaranya yang beriman. Namun, jangan jadikanlah tujuan dikenangnya kehidupan seseorang sepeninggalnya dalam bersilaturahim. Maka hal itu akan memberatkannya.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kesehatan dalam diri kita untuk melakukan silaturahim. mungkin ada dua hal yang bisa penulis sampaikan ialah niatkan untuk melakukan silaturahim dan cari ridha Allah dan kasih sayang-Nya terhadap orang-orang yang ingin dikunjungi.
Wallahu'alam bisshawab
Sumber: Otak seorang hamba yang lemah
Banyak manusia yang akan menempuhnya dengan berbagai cara. Ada yang sambil merangkak dia melewatinya, ada juga yang berduyun-duyun, ada juga yang langsung jatuh ke dalam jurangnya begitu ia melangkahkan kakinya pertama kali. Namun, ada juga yang melewatinya dengan sangat cepat dan ada juga yang lambat. dan di sebelah kirinya adalah silaturahim yang akan menopangnya agar tidak jatuh dari sebelah kiri. Di sebelah kanannya adalah amanah yang diembannya yang akan menopangnya apabila hendak jatuh ke sebelah kanan. dan begitu dahsyatnya peristiwa itu. Hingga memberikana rasa haru kepada siapapun yang melihatnya.
Orang-orang yang melalaikan amanatnya dan bahkan menghianatinya, kelak ia akan diberi tanda dari belakangnya. Tanda itu seperti tiang yang menjulang tinggi sesuai dengan amanat yang dikhianatinya. hingga orang-orang pun melihat dan menertawakan serta mencemooh orang-orang yang diberi tanda itu. Namun, orang-orang yang baik dalam menjaga amanahnya juga menjaga silaturahim sesamanya dia akan memiliki penopang dan kendaraan yang cepat dalam menapaki jembatan itu.
Itulah silaturahim, hal yang mudah kita lupakan dan kita enggan untuk berbuatnya. Bahkan kita sering melalaikannya. Silaturahim umumnya dikenal dengan menyambung tali persaudaraan. Ibarat saudara ialah seseorang yang selalu bersama kita dalam keluarga dan tidak akan pernah putus hubungannya karena dikeluarkan dalam rahim yang sama. Ibu kita. maka orang yang dengan sengaja memutuskan tali silaturahim dapat dianalogikan seperti membunuh hal-hal yang berada dalam rahim ibu kita.
Mungkin diantara kita tanpa sadar memiliki pikiran seperti itu. ada baiknya beristighfar kepada Allah swt. Begitu istimewanya Allah swt menciptakan silaturahim hingga siapa saja yang dengan sengaja memutusnya adalah berdosa. Allah swt juga menjanjikan umur yang panjang bagi orang-orang yang tetap menjaga tali silaturahim.
Hal itu adalah benar adanya. Umur manusia sudah ditetapkan apakah besok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau jam ini juga kita menghadap-Nya. Tidak ada yang dapat mempercepatnya ataupun memperlambarnya ketika hal itu terjadi. Namun, yang dimaksud dengan memanjangkan umur adalah. seolah-olah kita hidup dalam dunia ini walaupun telah meninggal dunia. Hal ini karena orang-orang yang hidup setelahnya akan selalu mengenang dirinya karena kesehariannya. hal itu yang mungkin terjadi oleh nabi-nabi terdahulu yang menempuh beratus-ratus mil jauhnya hanya untuk mengunjungi saudaranya yang beriman. Namun, jangan jadikanlah tujuan dikenangnya kehidupan seseorang sepeninggalnya dalam bersilaturahim. Maka hal itu akan memberatkannya.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kesehatan dalam diri kita untuk melakukan silaturahim. mungkin ada dua hal yang bisa penulis sampaikan ialah niatkan untuk melakukan silaturahim dan cari ridha Allah dan kasih sayang-Nya terhadap orang-orang yang ingin dikunjungi.
Wallahu'alam bisshawab
Sumber: Otak seorang hamba yang lemah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar